Secara tiba –
tiba kejadian itu bagaikan pedang yang menghujam tubuh, dada ini sesak dan air
mata terus mengalir. Elok, seorang sahabat yang akan selalu berkenang dalam
kehidupanku.Pagi itu
pukul 04.30 dini hari
“minta do’a dan keikhlasan untuk
melepas kepergian teman kita tercina Elok Dinis Lintang Sejati”
Kuterima sms itu dari salah satu
temanku yang rumahnya tak jauh dari elok. Tanganku gemetar dan lemas lunglai
tubuh ini. Akhirnya kukumpulkan semua tenaga yang masih tersisa untuk berlari
melelpon teman yang ada di kota seberang.
“halo, kenapa Aya?” suara Arif di
telepon
“kamu jangan bercanda rif, klo
marah sama aku ya marah aja. Jangan pake bawa2 sahabatku gitu..
Klo ngomong yang sopan ya, itu sma
aj kamu mendo’akan dia beneran...bla bla bla”
Aku berbicara bagaikan kereta apo
sikanzen yeng meluncur tanpa kendali. Aku memang sedang ada masalah dengan
Arif, yang sudah 3 tahun tak kunjung selesai. Jadi kupikir, apapun yang
disampaikannya adalah salah satu cara agar membuat aku jengkel
“Aya...aya, hei..udah cukup”katanya
memotong pembicaraanku”aku tau kamu terpukul banget, tapi semua itu sudah
terjadi Ya, Elok diperkenankan untuk menghadap Illahi mendahului kita”
Tak terasa emosi yang dari tadi
meledak seperti bom kini menjadi lunak dan teriringi derai air mata. Aku
menangis terisak – isak.
“yang bisa kita lakukan adalah
mendo’akan supaya Allah memberikan tempat yang terindah untuknya”lanjutnya
dengan nada menenangkan.
.......................................................
Bayanganku menjelajahi sebuah perjalanan
kehidupan kami saat masih SMA. Aku dan elok sama – sama sekolah di kota yang
jauh dari tempat tinggal kami. Kami dipertemukan disebuah kost-kostan yang
sampai sekarang masih berdiri tegak bersama dengan orang yang memilikinya yang
sudah kita anggap sebagai “orang tua” disana.
Kuingat penggalan kisah dari kami
saat sepulang sekolah
“Lin, setelah lulus mau lanjutin
kemana?”tanyaku kepada elok (Lintang adalah panggilan akrabku ke elok)
“aku mau kuliah ke malang Ya,
pengen sekolah terus sampai aku mati, haha”tawanya lepas dengan gigi ginsulnya
membuat tawanya semakin cantik
“wahh, ndak salah tuh? Masak hidup
cuma buat sekolah aja? Kapan nikahnya?haha”tawaku lepas menandakan kepuasan
telah berhasil menimpali kata-katanya
Perbincangan kami selesai setelah
suara adzan magrib akan d kumandangkan.
Elok adalah sosok gadis yang tidak
gampangan seperti teman – teman lain, tidak mau pacaran dan mengerti tentang
hukum-hukum dan syariat islam. Hingga pernah pada suatu hari kakak kelas kami
yang duduk di bangku 3 IPS 2 (pada saat itu kami duduk di bangu kelas 2 IPA 1)
mencari – cari Elok dan memaki – maki dengan mengajak segerombolan temannya.
Elok yang ndak tau apa2 hanya diam karena ketakutan, ternyata usut punya usut
pacar dari kakak kelas kami tadi jatuh hati sama Elok tanpa sepengetahuannya
........................................................
Februari 2012
Hari ini 3 Tahun sudah kami
berpisah, ku dengar juga bahwa sahabatku itu sudah menemukan pasangan hidupnya
namun belum melaksanakan akad nikah atau bisa dibilang masih pacaran. Kecewa!!!
pasti...itu yang kurasakan saat mendengar dia berani pacaran. Namun dari kedua
orang tua sudah saling setuju, aku tak bisa berbuat lebih.
Hari ini, tepat hari dimana dia
dilahirkan 21 tahun yang lalu.
“selamat milad Lin, semoga Allah
selalu menjadikanmu penebar kebaikan dimanapun engkau berada. Ndang nikah,
jangan lupa undang koncone”sms itu kukirim tepat di hari miladnya.
Perbincangan di sms berjalan cukup
lama, dia bercerita tentang kehidupannya menjalani hari – hari bersama
pacarnya, indahnya bercanda dengan teman – teman di kampusnya sampai mengungkapkan
kerinduannya kepada almarhum ayahandanya yang pergi saat dia duduk di bangu
kelas 3 SMA..sangat mengharukan
Maret 2012
Setalah telepon dari arif ku
akhiri, dan bayangan – bayangaku semasa SMA bersama Elok juga kuakhiri, aku
hanya bisa duduk terdiam. Lemas tak berdaya, hingga teringat firman-Nya yang
menjadikanku kuat “setiap yang bernyawa
pasti akan mati”
Beberapa jam kemudian, keterangan
sudah jelas menghampiri telingaku kejadian yang menyebabkan dia meninggal..
“saat dia keluar sama pacaranya untuk
jalan – jalan, motornya menge-rem mendadak dan jatuh. Pacarnya jaruh ke kiri,
ke jalan tanah dan elok jatuh ke kanan ke jalan aspal..kepalanya terbentur.
Sempat dilarikan ke rumah sakit, dan hanya bertahan beberapa jam. Kemudian
tepat pukul 01.00 dini hari, di sudah pergi” pesan singkat yang kulihat di
layar hp dari arif
Astagfirullah..
0 komentar:
Posting Komentar