Alat Analisa Regresi sebagai bentuk evaluasi
Kebisingan Lalu Lintas di Jalan Arteri
JALAN
PROF. DR. IB. MANTRA PADA KM 15 s/d KM 16
Disunting dari peneltian:
Ketut
Wardika, I Gusti Putu Suparsa dan D.M. Priyantha W
Jurusan
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
Dosen
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Udayana, Denpasar
e-mail: i_wardika@yahoo.co.id
Tingginya angka penduduk yang semakin
meningkat membuat lahan yang berada di ndonesia semakin sempit. Faktanya dari
sekian banyak masyarakat yang berkewarganegaraan Indonesia, masih lebih dari
20% yang tidak mempunyai tempat tinggal permanen. Dampak lain dari melonjaknya
jumlah penduduk adalah tingginya kemacetan yang dialami oleh masyarakat. jika
dikaji secara mendalam, dari hasil survey membuktikan bahwa setiap rumah, baik
itu permanen maupun non permanen rata – rata pasti mempunyai kendaraan pribadi.
Jika dikalikan dengan jumlah rumah, bahkan ketiak dalam sebuah rumah mempunyai
lebih dari 3 kendaraan, dan semuanya dimanfaatkan pasti akan membuat jalan
semakin penuh. Seperti pada teorinya bahwa kapasitas jalan di jaman sekarang
tidak seimbang dengan jumlah kendaraan ada di jalan tersebut.
Tingkat
kemacetan yang perlu diwaspadai salah satunya berada di jalan arteri yang merupakan
jalan utama untuk menghubungkan antar kota maupun antar propinsi. Pastinya, di
sekitar jalan tersebut berjajar banyak rumah dan ruko yang masyarakat banyak
bermukin disana. Dengan tingginya lalu lintas, maka dapat polusi suara yang
dihasilkan dapat mengganggu secara langsung kepada masyrakat yang berada di
sekitar jalan tersebut. Untuk itu perlu adanya pengkajian terhadap pengaruh
tingkat kebisingan dengan volume kendaraan, sehingga didapat model matematis
dalam menentukan garis sempadan bngunan di sekitar jalan arteri agar kebisingan
bisa diminimalisir.
Dari
hasil peneitian yang telh dilakukan untuk kelandaian memanjang di jalan
tersebut yang lebih besar dari 2% akan menghasilkan koreksi terhadap tingkat
kebisingan.
Tabel Faktor
koreksi dari tingkat kebisingan dasar untuk berbagai variasi kelandaian
memanjang.
Sumber:
Magrab (1975)
Sedangkan untuk
korelasi tingkat kebisingan kendaraan untuk berbagai jenis permukaan jalan
adalah sebagai berikut:
Sumber: Magrab
(1975)
Untuk menentukan
pengaruh kebisingan dengan banyaknya jumlah kendaraan yang melintasinya, maka
digunakan alat analisa regresi. Alat ini
berfungsi sebagai alat evaluasi dengan melihat berapa besarnya perubahan kuantitatif suatu kejadian
(variabel) terhadap kejadian (variabel) lainnya. Analisis regresi adalah satu di
antara beberapa teknik yang banyak digunakan untuk menganalisa data
multifaktor. Daya tariknya yang luas dan pemanfaatannya adalah hasil proses
logika konseptual dari penggunaan persamaan untuk mengekspresikan hubungan antara
variabel respon dengan sekelompok variabel prediktor yang tak berkorelasi.
Analisis regresi merupakan teknik statistik untuk investigasi dan pemodelan
hubungan antar variabel. Analisis regresi ini juga sangat menarik secara
teoritis, karena konsep matematis yang elegan dan teori statistika yang
sempurna. Kesuksesan penggunaan regresi memerlukan dukungan baik dari sisi
teori maupun permasalahan sisi aplikasi yang sering muncul pada saat teknik
diaplikasikan pada data real. Penggunaan regresi sangat luas dan digunakan pada
hampir semua bidang ilmu, termasuk teknik, ilmu fisika, ilmu kimia, ekonomi
manajemen, ilmu biologi, ilmu kedokteran dan ilmu-ilmu sosial (Montgomery,
2006).
Hubungan
antara dua variabel dapat dilihat dengan analisis regresi atau menggunakan
perhitungan koefisien korelasi yang menyatakan keeratan hubungan antara
keduanya. Dengan menggunakan model regresi, dapat dihitung besar perubahan pada
satu atau lebih dari satu variabel yaitu variabel bebas atau variabel
independen atau variabel prediktor dalam kaitannya dengan variabel lain yaitu
variabel dependen atau respon, Kotz (1988). Sebagai contoh, seorang ekonom
dapat mengestimasi besar perubahan pengeluaran untuk makan yang dipengaruhi
pendapatan keluarga menggunakan regresi. Sosiolog menghendaki estimasi
peningkatan kenaikan jumlah kejahatan yang dipengaruhi oleh peningkatan jumlah
pengangguran. Model regresi juga dapat digunakan untuk memprediksi harga satu
variabel untuk harga tertentu variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya, dengan
menggunakan garis regresi dapat diprediksi
besarnya
pengeluaran pada program tertentu dengan besar kas yang diketahui. Aspek
penting dalam analisis regresi adalah koleksi data. Artinya hal yang paling
menentukan ketepatan analisis regresi adalah kualitas data. Secara garis besar
terdapat tiga metode koleksi data yaitu
retrospektif berdasarkan data historis, observasional dan rancangan.
Dari
hasil analisis menggunakan alat analisa regresi, maka didapat bahwa Karena
tingkat kebisingan di Jalan prof. DR Ida Bagus Mantra tergolong tinggi, maka
diperlukan usaha-usaha untuk meredam kebisingan yang terjadi seperti penanaman
pohon perdu, dibuatnya peraturan tentang karakteristik kendaraan seperti
kombinasi suara mesin, sistem pembuangan dan roda kendaraan.
Dengan
adanya penelitian tersebut, maka dapat dilihat manfaat dari adanya alat
analisis yang digunakan untuk mengevaluasi jalan arteri, sehingga ditemukan
sebuah solusi dalam rangka menyelesaikan masalah dalam pembangunan jalan.
1. Manfaat
alat analisa regresi sebagai bentuk evaluasi fungsi jalan arteri adalah sebagai
berikut:
a. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan
yang disebabkan oleh besarnya arus lalu lintas terhadap kebisingan dari
kendaraan yang melintasinya
b. Mencari solusi dari permasalahan
kebisingan lalu lintas, agar dalam pelaksanaan pembangunan jalan arteri di
berbagai tempat bisa dilakukan penanganan sejak dini terkait garis sempadan
bangunan dan peredam kebisingan yang lain
c. Membedakan dengan jelas pengaruh
hubungan antar variabel, sehingga penanganan terhadap masalah bisa disesuaikan
dengan besarnya pengaruh yang dihasilkan.
d. Bisa meramalkan kondisi yang
akemungkinan akan terjadi, sehingga mampu menyiapkan solusi dari kendalanya
2. Kelemahan
alat analisa regresi untuk mencari pemecahan masalah dari evaluasi fungsi jalan
arteri.
Dilihat dari penggunaan alat regresi pada evaluasi
jalan arteri seperti yang telah disebutkan diatas, maka dapat dilihat beberapa
kelemahannya. Antara lain adalah sebagai berikut:
a. Pada kenyataannya tidak hanya variabel
banyaknya kendaraan yang menyebabkan kebisingan, namun ada variabel lain yang
tidak disebutkan dalam penelitian tersebut meskipun variabel kendaraan
merupakan variabel utama daam penyebab kebisingan.
b.
Nilai error yang dihasilkan biasanya
melebihi standart nilai error yang ada dalam analisa regresi.